Selasa, 24 Maret 2015

That's Him

One time I just feeling empty
Keep blaming on myself for what have lost
Keep waiting for miracle to comes
Yet I've tried so much for nothing

Person whose I never care
Remind me of one thing
All I need is just love
To heal what have broken
And all the things he gives me
Make me awaken and realize
miracle has come and that's him




P.S. I love you 

Senin, 23 September 2013

tentang ayah

Bagi Anda khusus nya seorang anak perempuan, yang jauh dari kedua orang tua nya, baik sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah maupun kuliah pasti akan sering merasa kangen sekali dengan Ibunya...

Lalu bagaimana dengan Ayah?
Mungkin karena Ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,
tapi tahukah kamu, jika ternyata Ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,
tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan hari ini?
Di saat kamu masih seorang anak perempuan kecil...
 Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu...
Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu yah, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,
Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka...
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba.
Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang
Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
“Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja...
Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga...
Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu...
Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu...
Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia…. :)
Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan, kamu di perkenankan bisa keluar rumah, namun memiliki batas. Namun kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut ketika itu pula ia melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu...
Sadarkah kamu, bahwa itu karena hal yang sangat ditakuti Ayah akan segera datang?
“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan nya”
Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...
Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah...
Ketika kamu menjadi gadis dewasa...
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...
Ayah terpaksa harus melepasmu pergi..
Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.
Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT, kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.
Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...
Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak... Tidak bisa!”
Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya.
Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Ayah tahu..
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya..
Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia...
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Ayah menangis karena Ayah sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa...
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: “Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik...
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik...
Bahagiakanlah ia bersama suaminya...”
Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...
Dengan rambut yang telah semakin memutih...
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya...
Ayah telah menyelesaikan tugasnya...
Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat,ia tetap memutuskan untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu...
Dan dia adalah orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal...

Hmm... buat anda semua khusus nya bagi wanita, apakah anda menyadari apa yang dilakukan ayah tersebut? Pasti jawaban nya tidak.. Karna itu lah sosok seorang ayah yang kemuliaan nya sulit untuk di lihat karna tertutupi oleh ketegasan nya. 
Dan berbahagialah kita yang masih memiliki seorang Ayah, jangan selalu berprasangka buruk..
Karna tidak sedikit diantra kita yang saat ini tidak mendapatkan kasih sayang seorang Ayah, jika demikian kita sebagai seorang anak doakan lah ia agar bahagia disisinya...

true story

ZhangdaSeorang anak di China pada 27 Januari 2006 mendapat penghargaan tinggi dari pemerintahnya karena dinyatakan telah melakukan “Perbuatan Luar Biasa”. Diantara 9 orang peraih penghargaan itu, ia merupakan satu-satunya anak kecil yang terpilih dari 1,4 milyar penduduk China.

Yang membuatnya dianggap luar biasa ternyata adalah perhatian dan pengabdian pada ayahnya, senantiasa kerja keras dan pantang menyerah, serta perilaku dan ucapannya yang menimbulkan rasa simpati.

Sejak ia berusia 10 tahun (tahun 2001) anak ini ditinggal pergi oleh ibunya yang sudah tidak tahan lagi hidup bersama suaminya yang sakit keras dan miskin. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan.

Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai.

Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini. Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah.

Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan Papanya. Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.

Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui.

Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan.

Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya.

Hidup seperti ini ia jalani selama 5 tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat. Zhang Da merawat Papanya yang sakit. Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya.

Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari.

Zhang Da menyuntik sendiri papanya. Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli.

Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi / suntikan kepada pasiennya. Setelah ia rasa mampu, ia nekat untuk menyuntik papanya sendiri. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah terampil dan ahli menyuntik.

Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, pembawa acara (MC) bertanya kepadanya:

“Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu..?

Berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah..?

Besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, dan orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu..!”

Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa.

MC pun berkata lagi kepadanya,

“Sebut saja, mereka bisa membantumu”.

Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar ia pun menjawab,

“Aku mau mama kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama kembalilah..!”

Semua yang hadir pun spontan menitikkan air mata karena terharu. Tidak ada yang menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya..?

Mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit..? Mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, pasti semua akan membantunya.

Mungkin apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku mau Mama kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.

Kisah di atas bukan saja mengharukan namun juga menimbulkan kekaguman. Seorang anak berusia 10 tahun dapat menjalankan tanggung jawab yang berat selama 5 tahun. Kesulitan hidup telah menempa anak tersebut menjadi sosok anak yang tangguh dan pantang menyerah.

Zhang Da boleh dibilang langka, karena sangat berbeda dengan anak-anak modern. Saat ini banyak anak yang segala sesuatunya selalu dimudahkan oleh orang tuanya. Karena alasan sayang, orang tua selalu membantu anaknya, meskipun sang anak sudah mampu melakukannya.

Jumat, 07 September 2012

Konverter Bilangan (with Login)

Postingan kali ini tetep mengenai konverter bilangan di PHP. Cuma yang disini kita mesti login dulu baru bisa masuk ke menu converternya. Jadi nanti kita buat 2 file, yang 1 buat halaman login dan yang satu lagi buat menu konverternya.
Langkah pertama buat new php web page, beri judul "login.php". Isi dengan script seperti di bawah ini:


<?php
if (isset($_POST['submit'])){
    $nama=$_REQUEST['nama'];
    if(isset($_POST['gender'])){
        $gender=$_REQUEST['gender'];
    }
    else{
        $gender='';
    }
    $cek='';
}
else{
    $nama='';
    $gender='';
    $cek="Diisi Lengkap ya ^^";
    }
?>
<!DOCTYPE html>

<html>
    <head>
   
        <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=UTF-8">
        <title>Konverter Bilangan</title>
    </head>
    <style type="text/css">
a:link{color:darkblue}
a:visited{color:lightskyblue}
a:hover{color:darkslateblue}
a:active{color:darkseagreen}
</style>
</head><body background="biruu.jpg" align="center"><br><br><br><br><br><br>
 <script language="javascript">
function pesan(){
    alert ("Selamat Datang :)")
    }
</script>
<body onload="pesan()">
</script>
          <h2><?echo $cek?></h2><br>
        <form action="<?php echo $_SERVER['PHP_SELF']; ?>" method="post" name="form1">
            <p>Nama : <input type="text" name="nama" value="<?php echo $nama?>"/></p>
            <p>Jenis Kelamin : <input type="radio" name="gender" value="L"
                      <?php ($gender=="L")? print 'checked=""': print '';?>/>
        Laki-Laki
        <input type="radio" name="gender" value="P"
              <?php ($gender=="P")? print 'checked=""': print ''; ?>/>
        Perempuan </p>
            <input type="submit" name="submit" value="submit"/>
        </form>
                 <?php
        if (isset($_POST['submit'])) {
            $nama=$_REQUEST['nama'];
            if(isset($_POST['gender'])){
                $gender=$_REQUEST['gender'];
            }
            else{
                $gender='';
            }
        if($nama==''  || $gender==''){
            echo'<h2>Maaf, Data Kurang Lengkap!</h2>';
        } else {
            if ($gender=='L'){
                echo '<h2>Selamat Datang Ko,  '.$nama.'!!</h3>';
            } else{
                echo'<h2>Selamat Datang Ce,   '.$nama.'!!</h3>';
            }
        }
        echo "<a href='KonverterBilangan.php'> Konverter Bilangan >> </a>";
            }
        ?>
    </body>
</html>

Setelah itu buat lagi new php web page, dan beri juduk "KonverterBilangan.php". Dan isi dengan script seperti di bawah ini :


<?php
error_reporting(0);
$des = $_REQUEST['des'];//deklarasi var desimal
$option = $_REQUEST['option'];//deklarasi var pilihan
//Membuat function bin untuk konversi ke biner
    function bin($bil){
      $decimal= $bil;
      $ori=$decimal;;
      while ($decimal>0){
                    if($decimal%2 == 0){
                        $binary .= 0;
                        $decimal /= 2;
                    }
                    else{
                        $binary .= 1;
                        $decimal = ($decimal/2)-0.5;

                    }
                }
                $result = strrev($binary);
      return "Biner dari : $ori adalah : $result <br/>";
    }
//Membuat function oct untuk konversi ke octal
    function oct($bil){
        $des= $bil;
        $ori=$des;
        $oct='';
        while($des>0){
            $hasil=$des%8;
                switch($hasil){
                    case 0: $oct.="0"; break;
                    case 1: $oct.="1"; break;
                    case 2: $oct.="2"; break;
                    case 3: $oct.="3"; break;
                    case 4: $oct.="4"; break;
                    case 5: $oct.="5"; break;
                    case 6: $oct.="6"; break;
                    case 7: $oct.="7"; break;
                    default : break;
                }
                if($des/8==0){
                    $sisa=($des%8);
                    $des=$sisa;
                }
                else{
                    $sisa=($des/8);
                    $des=$sisa%8;
                }
        }
        $result = strrev($oct);
         return "Octal dari : $ori adalah : $result <br/>";
    }
//Membuat function hex untuk konversi ke hexa
    function hex($bil){
        $des= $bil;
        $ori=$des;
        $hex='';
        while($des>0){
        $hasil=$des%16;
            switch($hasil){
                case 0: $hex.="0"; break;
                case 1: $hex.="1"; break;
                case 2: $hex.="2"; break;
                case 3: $hex.="3"; break;
                case 4: $hex.="4"; break;
                case 5: $hex.="5"; break;
                case 6: $hex.="6"; break;
                case 7: $hex.="7"; break;
                case 8: $hex.="8"; break;
                case 9: $hex.="9"; break;
                case 10: $hex.="A"; break;
                case 11: $hex.="B"; break;
                case 12: $hex.="C"; break;
                case 13: $hex.="D"; break;
                case 14: $hex.="E"; break;
                case 15: $hex.="F";
                default : break;
            }
            if($des/16==0){
                $sisa=($des%16);
                $des=$sisa;
            }
            else{
                $sisa=($des/16);
                $des=$sisa%16;
            }
            }
         $result = strrev($hex);
         return "Hexa dari : $ori adalah : $result <br/>";
    }
?>
<!DOCTYPE html>
<html>
    <head>
        <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=UTF-8">
        <title>Konverter Bilangan</title>
    </head>
    <body background="biruu.jpg" align="center"><br><br><br><br><br><br>
        <form action="<?php echo $_SERVER['PHP_SELF']; ?>"
                method="post" name="form1">
            <p>Inputkan bilangan desimal :
                <input type="text" name="des" value="<?php echo $des ?>" /></p>
            <p>Pilih konversi : <br/>
                <input type="radio" name="option" value="bin"
                    <?php ($option=="bin") ? print 'checked=""': print ''; ?>/>
                        Desimal to Biner<br/>
                <input type="radio" name="option" value="hex"
                    <?php ($option=="hex") ? print 'checked=""': print ''; ?>/>
                        Desimal to Hexa<br/>
                <input type="radio" name="option" value="oct"
                    <?php ($option=="oct") ? print 'checked=""': print ''; ?>/>
                        Desimal to Octal<br/>
            </p>
            <input type="submit" name="submit" value="Submit"/>
        </form>
        <?php
            if(isset($_POST['des'])){
                $des = $_REQUEST['des'];
                $option = $_REQUEST['option'];
                //cek apakah data yang dikirim tidak kosong ?
                if($des=='' || $option==''){
                    echo '<h2>Maaf data Kurang Lengkap</h2>';
                }
                else{
                    //cek jenis kelamin
                    switch($option){
                        case 'bin' : echo "<h3>".bin($des)."</h3>"; break;
                        case 'hex' : echo "<h3>".hex($des)."</h3>"; break;
                        case 'oct' : echo "<h3>".oct($des)."</h3>"; break;
                        default : break;
                    }
                }
                echo "<a href='".$_SERVER['PHP_SELF']."'>Reset</a>";
            }
         ?>
    </body>
</html>



Nanti tampilan awalnya akan seperti ini :


Lalu isi data yang diperlukan.

Hasilnya akan seperti ini.

Lalu klik "Konverter Bilangan >>". Akan diarahakan ke halaman ini:

Masukkan bilangan desimalnya lalu pilih hasil konversinya, dan taraaa. Hasilnya langsung muncul ^^


Konverter Bilangan dengan Menu Pilihan (New with Gender)

Helloo ! Sherin balik nih. Kali ini mau revisi postingan tentang konverter bilangan dengan menu pilihan itu. Bukan revisi juga sih ya, cuma ditambahin gender aja. Jadi nanti ada bedanya, misalnya cowok nanti disapa "Ko" atau yang cewek disapa "Ce". Terus ini script buat konversi ke hexa juga ada perbedaan dari postingan sebelumnya. Hasilnya sih sama, cuma mau coba script lain aja.
Langsung aja ini nih scriptnya :


package Praktek1;
import java.util.Scanner;
import javax.swing.JOptionPane;

/**

 *
 * @author SHERIN
 */
public class KonverterPilihanBaru {
   static String name;
    static String kelamin;
    static int bildes;  
    
//ini rumus konverternya
    public static void Biner (int n){
     if(n>1){
         Biner(n/2);
     }System.out.print(n%2);
    }
    public static void Hexa (int n){
    char[] daftarHexa={'0','1','2','3','4','5','6','7','8','9',
        'A','B','C','D','E','F'};
            if(n>1){
                Hexa(n/16);
            }
            System.out.print(daftarHexa[n%16]);
    }
    public static void Octal (int n){
    if(n>1){ 
        Octal(n/8);
    }System.out.print(n%8);}

//ini untuk menginputkan bilangan

    public static void InputDes() {
    System.out.print("Masukkan Bilangan Desimal = ");
    Scanner inputan=new Scanner(System.in);
    bildes=inputan.nextInt();
    }
  //ini untuk memproses script konversinya  
    public static void tampilBiner (){
    InputDes();
    System.out.print("Binernya adalah  ");
    Biner(bildes);
    }
    public static void tampilHexa (){
    InputDes();
    System.out.print("Hexanya adalah   ");
    Hexa(bildes);
    }
    public static void tampilOctal(){
    InputDes();
    System.out.print("Octalnya adalah  ");
    Octal(bildes);}

    public static int inpBil(){

    
    System.out.println("\n =========================" + "\nSelamat datang" +" "+ kelamin +" "+ name + ", ");
    System.out.println("Silahkan memilih Menu Konversi " + "Bilangan ke: "+
            "\n1. Biner \n2. Hexa \n3. Oktal \n4. exit");
    System.out.print("Masukkan Angka Menu = ");
    Scanner inputan=new Scanner(System.in);
    int pilmenu=inputan.nextInt();
    return pilmenu;}
    
    public static void menU(int pil){
    System.out.println("\033");//clear screen
    switch (pil){
        case 1 : tampilBiner(); break;
        case 2 : tampilHexa(); break;
        case 3 : tampilOctal(); break;
        case 4 : System.out.println("See you :)"); 
                 System.exit(0); break;
        default:System.out.println("(Pilih angka 1-4 saja)");
            break;
    }}
  


//ini untuk membuat kotak dialog nama dan jenis kelamin

  public static void main(String arg[]){
    name=JOptionPane.showInputDialog("Masukkan nama Anda : ");//menampilkan input dialog untuk memasukkan nama
    //menampilkan Option Dialog untuk memilih jenis kelamin
        String[] choices = {"Perempuan", "Laki-Laki", "Quit"};
        
        String Perempuan="Ce";
        String Laki="Ko";
        while (true) {
            int response = JOptionPane.showOptionDialog(
                               null                       
                             , "Apa jenis kelamin Anda ?"    // Pesan
                             , "Jenis Kelamin"               // Judul di Tittlebar
                             , JOptionPane.YES_NO_OPTION  // Tipe Option
                             , JOptionPane.QUESTION_MESSAGE  // Tipe Pesan
                             , null                       
                             , choices     
                             , "Quit"    // Default button
                           );
        switch(response){
            case 0 : kelamin=Perempuan;
                break;
            case 1 : kelamin=Laki;
                break;
            default : kelamin="";
        }
    do{
        menU(inpBil());
    }
    while(true);
        }
}
}

Kalau sudah selesai. Hasilnya kayak gini


Setelah inpukan nama, keluar pilihan gender.


Ini masuk ke menu konverternya. Tinggak masukkan angka menu dan bilangan desimalnya. Keluar deh hasil konversinya. ^^




Rabu, 05 September 2012

Cerita Pohon Apel


Konon di suatu desa tinggallah seorang anak laki-laki yang suka sekali bermain dengan pohon apel. Setiap hari, si anak bermain, memanjat dahan-dahannya, dan memakan buahnya sambil bersantai di cabangnya. Si anak begitu akrab dengan si pohon apel sampai-sampai tak ada hari tanpa bermain dengan si pohon apel. Si anak laki-laki sangat menyayangi si pohon apel, demikian juga sebaliknya, pohon apel ini pun begitu menyayangi si anak laki-laki tersebut.

Waktu pun berlalu dan tahun demi tahun berganti. Tiba-tiba suatu hari, si anak laki-laki tak muncul lagi untuk mengajak si pohon apel bermain. Setiap hari, pohon apel berharap, semoga suatu saat nanti ia dapat melihat dan mengajak si anak laki-laki yang disayanginya itu bermain. Hingga akhirnya, anak tersebut melintas di hadapan si pohon apel. Dengan cepat si pohon apel memanggilnya.

“Nak, ayo sinim main lagi denganku. Aku rindu sekali bermain-main denganmu. Buahku sangat manis. Cobalah.” Kata pohon apel.

Namun dengan segera si anak menjawab, “Tidak, aku sudah besar, aku tidak mau lagi bermain dengan pohon apel.”

Pohon apel yang begitu sedih kemudian bertanya, “Lalu apa yang kau inginkan?”

“Aku mau mobil-mobilan seperti temanku yang lain,” jawab si anak laki-laki.

Pohon apel pun menjawab, “Sayang sekali anakku, aku tidak memiliki uang. Tapi jika kau mau, kau boleh memetik semua buahku untuk kau jual ke pasar, dan uangnya bisa kau belikan mobil-mobilan.”

Mendengan jawaban si pohon apel, anak itu pun bersemangat. Ia memetik habis seluruh buah apel yang ada di pohon dan menjualnya ke pasar. Setelah itu uang yang diterimanya ia belikan mobil-mobilan sesuai keinginannya. Setelah itu si anak menghilang lagi. Ia asyik dengan mainan barunya dan tinggalah si pohon apel sendiri merindukannya.

Lama si pohon apel memendam rindu untuk si anak, sampai pada suatu hari, si anak muncul lagi di depannya. Lalu dengan ceria si pohon apel menyapa, “Mari, anakku, kita bermain-main lagi seperti dulu. Aku rindu sekali denganmu.”

Namun si anak menjawab, “Tidak ah. Aku sudah dewasa. Aku malu bermain dengan pohon apel sepertimu. Yang kuinginkan sekarang adalah membangun sebuah rumah untuk keluargaku.”

“Sayang sekali, Anakku. Aku tidak memiliki uang untuk membuatkan rumah untukmu. Tetapi jika kau mau, kau boleh memangkas semua rantingku untuk kau jadikan rumah.”

Sekali lagi, si anak pun melakukannya. Ia memangkas habis semua ranting pohon dan membangun sebuah rumah untuk keluarganya. Kemudian anak laki-laki itu pun kembali asyik menghabiskan waktu bersama keluarga barunya dan meninggalkan si pohon apel sendiri bersama kerinduannya.

Waktu pun berlalu dan pada suatu hari, si anak laki-laki melintas di depan pohon apel. Dengan cepat pohon apel menyapanya, “Nak, mari bermain lagi denganku. Aku sangat merindukanmu.”

Sang anak pun menjawab, “Tidak. Aku tidak memiliki waktu untuk bermain denganmu lagi. Yang kuinginkan sekarang adalah membeli sebuah perahu kecil agar aku bisa pergi ke tengah danau dan memancing bersama anakku.”

Lagi-lagi pohon apel menjawab, “Sayang sekali, Anakku. Aku tidak mempunyai uang. Tapi jika kau mau, kau boleh memotong batangku untuk kau jadikan perahu agar kau bisa memancing bersama anakmu di danau sana.”

Sayangnya, si anak pun melakukannya. Ia memangkas habis seluruh batang pohon apel dan menjadikannya perahu. Setelah itu, ia melupakan pohon apel dan menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang memancing bersama anaknya.

Tahun demi tahun pun berlalu, hingga pada suatu ketika, si anak datang lagi. Namun kali ini pohon apel menyapanya berbeda, “Anakku, kini aku sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Hanya tinggal akarku saja yang tersisa.”

Si anak pun menjawab, “Aku juga sudah tu, Pohon Apel. Aku sudah tidak menginginkan apa pun. Yang kuinginkan hanyalah tempat istirahat yang nyaman untuk menikmati masa tuaku.”

Lalu pohon apel pun menyahut, “Tahukah kamu, Anakku, bahwa akar pohon apel begitu nyaman untuk kau jadikan sandaran kepala?”

Si anak memikirkannya sejenak lalu mencobanya. Ia beristirahat, menyandarkan kepalanya di atas akar pohon apel tadi sambil dipeluk hangat pohon apel yang meneteskan air mata kerinduan untuknya. 

******

Sering kita memeras semua milik orang tua kita hanya untuk kesenangan semata, kemudian meninggalkan mereka begitu saja. Kita tak segan memetik seluruh buahnya, memotong smeua rantingnya, bahkan memangkas habis batangnya, semua untuk memenuhi keinginan kita. Sering kali, setelah itu kita asyik dengan hal baru yang kita miliki. Mainan, profesi, pacar, gaya hidup, dan lain-lain. Padahal yang orang tua inginkan sederhana. Mereka rindu “bermain” lagi dengan kita – anak yang dulu terlelap hangat dalam pelukan mereka.     
                            
Kita berwisata di tempat-tempat yang menyenangkan, tetapi orang tua kita hanya duduk sendirian di rumah. Kita keluar masuk café atau restoran dan menyantap makanan lezat bersama teman atau pacar, tetapi orang tua kita hanya makan seadanya di rumah. Mereka adalah pohon apel yang kini tinggal akarnya. Apakah kita masih tak mau menemaninya setelah buah, ranting, dan batangnya kita ambil?



(repost from best seller book “The Record Breaker”)

Sherin ngetik cerita ini sambil nangis-nangis loh. ._.

Minggu, 02 September 2012

Konverter Bilangan dengan Menu Pilihan

Kalau yang tadi udah ada konverter dengan Java. Nah yang ini kita buat dengan PHP. Di sini nanti kita buat sebuah form konverter bilangan dimana pengguna nanti bisa memilih hasil konversinya dengan menu pilihan menggunakan radio button.
Seperti inilah scriptnya :



<html>
    <head>
        <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=UTF-8">
        <title>Konverter Bilangan Desimal</title>
    </head>
    <body>
<?php
error_reporting(0);
$des = $_REQUEST['des'];//deklarasi var desimal
$option = $_REQUEST['option'];//deklarasi var pilihan
//Membuat function bin untuk konversi ke biner
    function bin($bil){
      $decimal= $bil;
      $ori=$decimal;;
      while ($decimal>0){ //Looping memutuskan apakah inputan 1 atau 0 yang ditampilkan
                    if($decimal%2 == 0){ // menampbah 0
                        $binary .= 0; //$binary=0+$binary
                        $decimal /= 2; //$decimal=$decimal/2 
                    }
                    else{   //menambah 1
                        $binary .= 1; //$binary=1+$binary
                        $decimal = ($decimal/2)-0.5;

                    }
                }
                $result = strrev($binary);
      return "Biner dari : $ori adalah : $result <br/>"; //funngsi ini mereturn hasil
    }
//Membuat function oct untuk konversi ke octal
    function oct($bil){
        $des= $bil;
        $ori=$des;
        $oct='';
        while($des>0){
            $hasil=$des%8;
                switch($hasil){
                    case 0: $oct.="0"; break;
                    case 1: $oct.="1"; break;
                    case 2: $oct.="2"; break;
                    case 3: $oct.="3"; break;
                    case 4: $oct.="4"; break;
                    case 5: $oct.="5"; break;
                    case 6: $oct.="6"; break;
                    case 7: $oct.="7"; break;
                    default : break;
                }
                if($des/8==0){
                    $sisa=($des%8);
                    $des=$sisa;
                }
                else{
                    $sisa=($des/8);
                    $des=$sisa%8;
                }
        }
        $result = strrev($oct);
         return "Octal dari : $ori adalah : $result <br/>"; //funngsi ini mereturn hasil 
    }
//Membuat function hex untuk konversi ke hexa
    function hex($bil){
        $des= $bil;
        $ori=$des;
        $hex='';
        while($des>0){
        $hasil=$des%16;
            switch($hasil){
                case 0: $hex.="0"; break;
                case 1: $hex.="1"; break;
                case 2: $hex.="2"; break;
                case 3: $hex.="3"; break;
                case 4: $hex.="4"; break;
                case 5: $hex.="5"; break;
                case 6: $hex.="6"; break;
                case 7: $hex.="7"; break;
                case 8: $hex.="8"; break;
                case 9: $hex.="9"; break;
                case 10: $hex.="A"; break;
                case 11: $hex.="B"; break;
                case 12: $hex.="C"; break;
                case 13: $hex.="D"; break;
                case 14: $hex.="E"; break;
                case 15: $hex.="F";
                default : break;
            }
            if($des/16==0){
                $sisa=($des%16);
                $des=$sisa;
            }
            else{
                $sisa=($des/16);
                $des=$sisa%16;
            }
            }
         $result = strrev($hex);
         return "Hexa dari : $ori adalah : $result <br/>"; //funngsi ini mereturn hasil 
    }
?>
<!DOCTYPE html>
<html>
    <head>
        <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=UTF-8">
        <title>Converter Option for Biner by Firayz</title>
    </head>
    <body>
        <form action="<?php echo $_SERVER['PHP_SELF']; ?>" 
                method="post" name="form1">
            <p>Inputkan bilangan desimal : 
                <input type="text" name="des" value="<?php echo $des ?>" /></p>
            <p>Pilih konversi : <br/>
                <input type="radio" name="option" value="bin"  
                    <?php ($option=="bin") ? print 'checked=""': print ''; ?>/>
                        Desimal to Biner<br/>
                <input type="radio" name="option" value="hex"  
                    <?php ($option=="hex") ? print 'checked=""': print ''; ?>/>
                        Desimal to Hexa<br/>
                <input type="radio" name="option" value="oct"  
                    <?php ($option=="oct") ? print 'checked=""': print ''; ?>/>
                        Desimal to Octal<br/>
            </p>
            <input type="submit" name="submit" value="Submit"/>
        </form>
        <?php
            if(isset($_POST['des'])){ //apakah data tersubmit?
                /*mambuat variable untuk menyimpan data yang dikirim*/
                $des = $_REQUEST['des'];
                $option = $_REQUEST['option'];
                //cek apakah data yang dikirim tidak kosong ?
                if($des=='' || $option==''){
                    echo '<h2>Maaf data Kurang Lengkap</h2>';
                }
                else{
                    //cek jenis kelamin
                    switch($option){
                        case 'bin' : echo "<h3>".bin($des)."</h3>"; break;
                        case 'hex' : echo "<h3>".hex($des)."</h3>"; break;
                        case 'oct' : echo "<h3>".oct($des)."</h3>"; break;
                        default : break;
                    }
                }
                echo "<a href='".$_SERVER['PHP_SELF']."'>Reset</a>"; //hasil
            }
         ?>
    </body>
</html>


Nanti hasilnya seperti dibawah ini. Contohnya ini aku pilih yang octal aja. Seperti biasa, silakan coba sendiri lainnya :)